050212
Tanggal yang cukup tua jika harus dituliskan hari ini,,
tapi aku ingin sekali mempostingkan tulisan ini....
Pada tanggal inilah sebenarnya tulisan ini ku buat dan tersimpan rapi dalam folder "Unixs Library" Ruang D:/Unixsspace Unymharoo,, Unymharoo takkan pernah beritau siapapun,, karena ia terlalu pendiam dan terlalu sibuk jika hanya untuk membeberkan tulisan-tulisanku pada semua orang.....
Aku tak tau apa yang ada dalam pikiranku saat ini,
banyak hal yg telah terjadi, banyak hal yang telah ku alami, sungguh semuanya
menjadi pelajaran yang berharga bagiku, tak ada lagi tawa mereka yang bisa ku
harapkan, tak ada lagi guyonan konyol yang sanggup membuatku bertahan hidup.
Aku
bingung dengan apa yang terjadi saat ini, hidup yang begitu tak menentu
menambah kebingunganku menjadi sempurna, hari ini aku tak lagi punya mereka,
punya dia, punya kita, walaupun aku telah menemukan sahabat yang hilang tapi
toh keadaan udah beda, tak lagi kembali seperti apa yang slalu ada di mimpiku,
hidupnya dan hidupku jauh berbeda, terpisah gaya dan jarak. Jika pun dekat aku
belum tentu sanggup mengulang kembali kisah kita dulu, walaupun aku yakin kamu
takkan berubah padaku, karna kau begitu tulus menganggapku saudara bukan
sekedar sahabat, ahh aku benar-benar bangga padamu, tak lagi mungkin ku temukan
orang seperti mu dikehidupan baruku. Aku pun yakin kau begitu, walopu kau telah
temukan jalan hidupmu dan kudengar kau sangat bahagia dengan itu. Tinggal aku
yang selalu berharap, selalu bermimpi hidupku akan selalu menjadi lebih baik
seperti yang ada dalam mimpi2 ku. Aku masih percaya mimpi itu akan jadi nyata
karna aku yakin aku belum mati dan punya tenaga untuk mewujudkannya, apapun
itu.
Hahhh
terkadang aku merasa hidupku gagal,, untuk mempertahankannya saja aku sangat
susah apalagi aku harus mengulangnya dari awal, kalopun aku sanggup aku sudah
tak lagi punya kesempatan yang baik. Aku sudah mencobanya, mungkin bisa
dikatakan berhasil jika orang lain melihat kedekatanku dengan mereka teman2
baru ku. Tapi aku sendiri merasa kurang yakin, tak seyakin dengan mereka yang
dulu sempat menjadi bagian kehidupanku, juga dengan mereka yang bisa dikatakan
sebentar bersama denganku, tapi kami sanggup menciptakan moment2 berharga yang
patut aku kenang hari ini hingga nanti.
Aku
juga tak mau terlalu dibilang pemilih karena semua akan ada baik dan buruknya,
karna Tuhan selalu menciptakan segalanya dengan dua sisi, ada baik dan ada
buruk, aku baru sadari dan rasakan hal itu, mereka yang dulu selalu kuanggap
sebagai saudaraku, kini hilang tak tentu rimbanya, aku tau aku ikut andil dalam
membuat kesalahan itu yang mengakibatkan mereka kabur, tapi setiap manusia kan
punya khilaf dan bisa minta maaf, tapi kenapa sulit sekali rasanya untuk ku
mendapatkan maaf tulus itu dari mereka, apa karena kesalahanku terlalu fatal ??
memang setiap paku yang dicabut dari pagar akan selalu meninggalkan bekasnya,
tanpa bisa dihilangkan, tapi kan bisa ditempel dengan lilin, karet dan kemudian
dicat ulang agar terlihat kinclong kembali.
Kurasa
setiap manusia pernah punya salah, jangankan pada Tuhan, pada sesamanya pun
begitu, toh Tuhan saja mau memaafkan hambanya yang bersalah kenapa manusia
tidak, walaupun aku tak pernah tau seberapa ketulusan Tuhan memaafkan hambanya
itu, kan Tuhan tidak pernah katakan padaku.
Terkadang
aku ingin sekali mengulang semuanya kembali dari awal, tapi toh yang berperan
gag Cuma aku, dalam ceritanya memuat banyak tokoh yang tak mungkin semuanya ku
kendalikan sendiri, karna aku bukan sutradaranya, ini bukan film tapi ini
nyata, dan aku tak mungkin berpura-pura menyusun skenario ini kemudian menjadi
sutradara dan menyuruh mereka melakukan segala sesuatu sesuai dengan skenario yang
telah aku ciptakan, itu nihil, bohong sama sekali, dan yang pasti itu tak
mungkin terjadi, bagaimana mungkin aku bisa mengendalikan otak mereka yang
telah terlebih dahulu merasa tersakiti olehku, mungkin mereka tak sadar tapi
aku selalu tau dimana salahku, dan aku hanya ingin selalu memperbaikinya,
walaupun yang ku tahu hanya caraku, itulah yang ku lakukan karena itulah yang
benar menurutku.
Aku
tak pernah belajar dan aku pun tak pernah diberi tahu, semua hanya diam jika
aku salah, tak ada yang mengatakan aku salah dan inilah yang benar, tak ada,
benar2 tidak ada, oleh karena itu aku selalu hidup dengan pikiran ku yang
selalu sok benar, mana aku tahu kebenaran itu seperti apa karena aku tak
melihatnya dengan jelas, setiap orang akan merasa dirinya benar, begitupun
dengan ku, apapun yang kulakukan, yang kukerjakan adalah benar menurut
pemikiranku, karena aku manusia biasa, bukan Nabi, bukan Malaikat, apalagi
Tuhan, walaupun dalam kehidupan konyolku aku selalu bercita-cita menjadi Tuhan.
Wauuu konyol sekali hidupku.
Mungkin
saat ini aku rindu mereka, tapi terkadang aku sangat ingin menghapusnya dari
memoriku, hanya karna aku tak ingin disakiti apapun caranya, karena setiap
tindakannya selalu saja aku merasa berada dalam posisi yang sangat
membahayakan, bahkan aku selalu terlihat melindungi diri tanpa banyak
berkomentar, mungki sebagian dari mereka sadar, tapi tentu saja masih ada
bagian yang tak mau tau dengan itu. Terserah merka, karena itu masalah mereka,
aku tak ingin tahu lagi, sungguh aku tak ingin tahu. Tapi kumohon jangan lah
selalu memperkeruh suasana, menyatakan pikiran negatif ku yang sekarang selalu
berusaha untukku mempositifkannya.
Aku
tau aku telah dibuang, telah dicampakkan dan dianggap tidak berguna, lalu apa
aku salah jika aku hanya bertujuan untuk melaksanakan tugasku, membayar semua
utang2ku yang dulu sempat ku janjikan, aku sadar tak akan ada lagi masa2 itu,
tak akan ada lagi keceriaan itu, walaupun jauh dalam lubuk hatiku aku sangat
menginginkannya, sungguh aku ingin mengulang semuanya kembali, aku tak takut
jika aku kalah taruhan, jika semuanya bisa kudapatkan kembali seperti dulu. Aku
bersedia kalah taruhan untuk itu, tapi aku tak pernah yakin dengan ini, karena
itu aku masih bersikeras aku takkan kalah, tapi jika keajaiban datang untukku,
aku akan menyerah kalah.
Jika
kupikir-pikir hidupku saat ini, aku selalu katakan kalau aku jauh lebih
bahagia, jauh lebih enjoy dengan begini, memang benar begitu kenyataannya, aku
senang dengan semua ini, tak pernah hatiku tersakiti hanya karena mendengar
desisan2 kecil, tak pernah aku menangis karena harapanku selalu diabaikan, tak
pernah, sungguh mereka yang ada sekarang tak pernah membuatku berada di posisi
seperti itu, tapiiii aku seperti tak kenal dengan suasana ini, aku merasa
terasing. Aku memang bahagia, aku memang selalu terlihat senang, tapi ini semu
bagiku, ini seperti tak nyata, aku kehilangan hidupku yang dulu, hidup yang
selalu dipenuhi penyesalan, kekecewaan dan segudang keburukan lainnya.
Mungkin
ini adalah pembenaran karena inilah yang namanya hidup, hidup bukan untuk
menyakiti diri sendiri, hidup bukan untuk penderitaan,walaupun ia takkan sudi
menjauh pergi, setidaknya dengan begini ia mulai perlahan berjalan menjauh.
Tohh tak apa-apa, tapi aku yang menjadi asing karnanya.
Aku
terus berusaha mengumpulkan keping2 itu dengan caraku, membuatnya seperti
kembali kunikmati dengan caraku sendiri walaupun aku tau itu takkan mungkin
sama dengan yang dulu pernah kudapatkan. Jelas saja beda, semuanya berubah dan
berbeda, yang tetap hanyalah aku dengan sedikit saja perubahan waktu.
Ohh
aku sungguh kehilangan kehidupan nyata ku, aku bohong dengan semuanya, tak ada
yang memaksaku untuk jujur, tak ada yang kuharapkan dari mereka ini, semuanya
kuanggap hiburan semata, walau mungkin mereka selalu berusaha menghiburku,
menemaniku mengembalikan sisa2 keceriaan itu, aku tau mereka tulus, mereka akan
selalu tulus, karena mereka orang2 terbaik yang pernah aku kenal, dengan
kepolosan yang ku saksikan tak ada kejanggalan sengaja yang kutemukan, semuanya
bersih, tapi kenapa aku seperti tak nyata?
Apa
aku merasa tak pantas untuk mereka? Apa aku hanya akan mengotori ketulusan
mereka? Dan itu benar adanya, karena aku akan selalu melakukan kesalahan itu,
apapun itu dan dimanapun itu. Aku bukannya tak tau dan tak sengaja, aku memang
sengaja karena itulah caraku, itulah aku yang sebenarnya, yang harusnya dapat
mereka terima. Tapi mereka malah menuntutku untuk hal yang sudah mendarah
daging bagiku, tapi walaupun sulit toh aku berhasil merubahnya, tidakkah kau
senang mendengarnya, jika kau mendengar.
Tapi
ahhh sudahlah kau pun takkan mendengarnya, karena telingamu telah tuli untukku,
bahkan kau berusaha membutakan matamu untukku, menutup hati yang selalu terus
berusaha ku buka untukmu. Mungkin memang aku pantas mendapatkan kehilangan ini,
mungkin ini jalan terbaik untukku, tapi aku masih belum yakin dengan hidupku.
Tolong kau kirimkan jawabannya, karena aku selalu menunggunya.